Pembuka
Pendataan dan Validasi KJP di SD Negeri
Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi Jakarta Dalam Penerapan Mata Pelajaran Character
Building: Professional Development dan Teach For Indonesia
Kelas
: LC32
Dosen
: D1119
- Dr. Noor Rachmat, M.A.
Tanggal
Kegiatan : Rabu, 4 November 2015
Pukul
: 09.00-12.00
Alamat : Jl. Dharma Putra Raya No. 23
Tim
Yang Hadir
Ketua
: Ratu Anissa Prima A. (1701294650)
Anggota :
Dela Taurima A. (1701291522)
Clara Rachel A. (1701295413)
Ismi N. Izzati (1701306820)
Blessa (1701297311)
Edrik N. Gunadirdja (1601246152)
Ardho Khalifa (1701299992)
Nathaniel Christian (1701302002)
Ismi mewawancarai siswa kelas 6
Kelompok kami berfoto bersama, Nathaniel yang mendokumentasikan
dan Blessa sedang menemani Kepala Sekolah mengisi form evaluasi
Isi
A. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan
Pada tanggal 4 November 2015 kelompok kami akan melakukan kunjungan ke SD
Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi untuk melakukan wawancara KJP dan pendataan
verifikasi 8355. Pertama kami meminta data anak penerima KJP dan data anak
untuk monitoring 8355 ke kantor TFI lalu menghubungi sekolah yang bersangkutan, untuk
pemberitahuan penyuluhan KJP. Kelompok kami langsung berkumpul di SD Negeri
Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi pada pukul 09.00. Setibanya kami, kami langsung
menuju ke ruang Kepala Sekolah. Ternyata ada sedikit masalah, SD Negeri
Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi telah digabung dengan SD Negeri Kebayoran Lama
Selatan 05 Pagi dan ada beberapa kelompok yang sudah mendatangi sekolah yang
bersangkutan. Setelah dikonfirmasi, kelompok kami memang mendapatkan jatah
untuk melakukan penyuluhan di SD tersebut setelah beberapa kali kelompok kami
di tukar-tukar. Lalu kami memberikan surat pengantar dari PEMPROV dan surat
lampiran dari universitas kepada Kepala Sekolah SD Negeri Kebayoran Lama
Selatan 05 Pagi, lalu kami dituntun untuk mendatangi Pak Ami. Pak Ami selaku operator
KJP di sekolah tersebut, memberi data 8335 SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07
Pagi yang untungnya masih belum disatukan dengan data SD Negeri Kebayoran Lama
Selatan 05 Pagi.
B.
Kegiatan
Setelah
mendapatkan data 8335, Pak Ami memanggil siswa dan siswi untuk diwawancarai.
Dari data yang ada 29 anak, yang kami wawancarai 16 orang, sisanya sudah lulus
dan ada yang pindah. Selagi kami mewawancarai anak-anak, kami juga memberikan
form instrumen KJP Sekolah untuk diisi oleh pihak sekolah. Di kelas, kami
berbagi tugas. Kami semua dibagi untuk mewawancarai anak-anak, kecuali
Nathaniel Christian, dia bertugas mendokumentasikan kegiatan. Kami sempat
mengalami kesulitan, karena beberapa anak tidak bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan, tetapi sebelumnya kami pernah bertanya
ke pihak TFI kalau untuk anak SD dan mereka tidak bisa menjawab dikosongkan
saja. Akhirnya setelah mengalami sedikit kendala, kamipun selesai mewawancarai
anak-anak setelah kurang lebih menghabiskan waktu sejam. Setelah itu kelompok
kami berfoto bersama anak-anak.
Wawancara
anak-anak sudah selesai. Kelompok kami langsung kembali menuju ruang kepala
sekolah untuk mendata data verifikasi 8355, validasi pendidikan, dan form evaluasi
kegiatan. Kami mencocokan data verifikasi 8355 sekolah dan dinas. Ternyata ada
2 anak (yang satu kelas 2 dan satunya lagi kelas 5) yang ada didata sekolah
tetapi tidak terdata di 8355 dari dinas. Setelah kita Tanya dengan operator
KJPnya katanya mungkin anak tersebut sudah lulus makanya tidak terdaftar di
dinas.
Lalu
kelompok kami juga ada yg mewawancarai pihak sekolah tentang validasi
pendidikan. Lalu meminta isi form evaluai kegiatan. Setelah itu semua sudah
beres, form ditandatangani sekolah dan cap sekolah. Sekitar pukul 12.00
kelompok kami berpamitan.
C. Metode yang Digunakan
Anak-anak
ini terlihat lelah, karena saat kelompok kami wawancarai sudah mulai siang.
Maka saat kami mewawancarai anak-anak, bertanya secara santai, seru, dan
semangat agar anak-anak juga tidak bosan ketika dilontarkan
pertanyaan-pertanyaan. Ada juga yang menggambar di papan tulis, sebagai media
penghibur lainnya. Sesekali kami yang melontarkan pertanyaan, bertanya tentang
kehidupan mereka, serunya kehidupan mereka, atau apa yang telah mereka pelajari
hari itu agar lebih mudah berinteraksi. Tentunya kami juga bertanya secara
halus sekali, karena mereka masih kecil.
D. Pengukuran Kinerja Yang Sudah
Digunakan
Survey eksternal: Kami mewawancari
anak-anak yang bersangkutan. Kebanyakan dari mereka masih sangatlah kecil dan
tidak mengerti banyak hal, dalam hal ini kami membantu memancing mereka untuk
menjawab pertanyaan. Dengan itu kami bisa mengukur jika seorang anak berbohong
dalam menjawab pertanyaan. Tetapi kami yakin betul bahwa anak sd tidaklah
pandai dalam menutupkan sesuatu, terutama kelas 1 sampai 3 sd.
Survey Internal: Selain kepada pihak
yang bersangkutan dalam menerima kjp, kami juga melakukan beberapa wawancara
dan bincang-bincang bersama beberapa pihak. Terutama pada guru yang bertugas
saat itu. Dengan guna agar kita lebih mengetahui hal yang tidak terduga dan
secara spesifik dengan pihak ke 3. Dan seterusnya kami juga melakukan beberapa
pengamatan dan penelitian terhadap sikap dan perilaku kepala sekolah yang ada.
Dengan hasil baik dan memuaskan. Dan kelompok kami juga telah membagi tugas dan
menjalankan tugasnya dengan maksimal.


Penutup
Kesimpulan dari kegiatan kami dalam mendata
KJP di SD Kebayoran Lama 07 Pagi adalah sekolah ini tidak memiliki masalah atau
miskom dengan pihak dinas. Pendataan yang cukup dan tertata, serta penerimaan
mahasiswa yang cukup baik. Dan dalam tugas ini, kami yang ditugaskan untuk
membantu anak-anak yang kurang mampu dan meningkatkan mutu program kerja dari
pemerintah turut bahagia karena bisa menjadi bagian darinya.
Beragam sekali bentuk dan ciri-ciri
anak yang terdapat di sd kebayoran lama 07, dari yang mengaku kesulitan hingga
yang biasa-biasa saja, yang kami bisa pelajari dari mereka adalah keterbukaan
sikap anak yang tidak malu untuk mengungkapkan rasa kesulitannya dan
mengharapkan perubahan baru yang lebih optimal. Sehingga membuat kami terbukaan
dan terus rendah hati dalam tugas melayani masyarakat.
Kedepannya
kami berharap dengan adanya bantuan kjp ini tidak adanya kesalah pahaman dan
penyalah gunaan KJP karena sudah dimudahkan. Transparansi sangat dibutuhkan
disini, dan pentingnya ini untuk semakin meningkatkan mutu kerja dan kualitas
pemerintahan. Dan saran kami bahwa lebih diperhatikan kembali untuk penerapan
kjp hingga pelosok kampung Jakarta. Karena tidak semua yang kesulitan
bersekolah berada di tengah ibu kota. Dan mendorong semangat anak-anak untuk
bersekolah dan mendapat imu bukan dengan dorongan uang yang diberikan, lebih
menjadikan anak Jakarta berkualitas dan berpendidikan.










