Thursday, December 17, 2015

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi

Pembuka

Pendataan dan Validasi KJP di SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi Jakarta Dalam Penerapan Mata Pelajaran Character Building: Professional Development dan Teach For Indonesia

Kelas                           : LC32
Dosen                         : D1119 - Dr. Noor Rachmat, M.A.
Tanggal Kegiatan      : Rabu, 4 November 2015
Pukul                          : 09.00-12.00
Alamat                       : Jl. Dharma Putra Raya No. 23


Tim Yang Hadir
Ketua    : Ratu Anissa Prima A. (1701294650)
Anggota                  :
Dela Taurima A. (1701291522)
Clara Rachel A. (1701295413)
Ismi N. Izzati (1701306820)
Blessa (1701297311)
Edrik N. Gunadirdja (1601246152)
Ardho Khalifa (1701299992)
Nathaniel Christian (1701302002)

Ismi mewawancarai siswa kelas 6

Kelompok kami berfoto bersama, Nathaniel yang mendokumentasikan dan Blessa sedang menemani Kepala Sekolah mengisi form evaluasi

 Keadaan lapangan

Isi

A. Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

            Pada tanggal 4 November 2015 kelompok kami akan melakukan kunjungan ke SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi untuk melakukan wawancara KJP dan pendataan verifikasi 8355. Pertama kami meminta data anak penerima KJP dan data anak untuk monitoring 8355 ke kantor TFI lalu menghubungi sekolah yang bersangkutan, untuk pemberitahuan penyuluhan KJP. Kelompok kami langsung berkumpul di SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi pada pukul 09.00. Setibanya kami, kami langsung menuju ke ruang Kepala Sekolah. Ternyata ada sedikit masalah, SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi telah digabung dengan SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 05 Pagi dan ada beberapa kelompok yang sudah mendatangi sekolah yang bersangkutan. Setelah dikonfirmasi, kelompok kami memang mendapatkan jatah untuk melakukan penyuluhan di SD tersebut setelah beberapa kali kelompok kami di tukar-tukar. Lalu kami memberikan surat pengantar dari PEMPROV dan surat lampiran dari universitas kepada Kepala Sekolah SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 05 Pagi, lalu kami dituntun untuk mendatangi Pak Ami. Pak Ami selaku operator KJP di sekolah tersebut, memberi data 8335 SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 07 Pagi yang untungnya masih belum disatukan dengan data SD Negeri Kebayoran Lama Selatan 05 Pagi.

B. Kegiatan
Setelah mendapatkan data 8335, Pak Ami memanggil siswa dan siswi untuk diwawancarai. Dari data yang ada 29 anak, yang kami wawancarai 16 orang, sisanya sudah lulus dan ada yang pindah. Selagi kami mewawancarai anak-anak, kami juga memberikan form instrumen KJP Sekolah untuk diisi oleh pihak sekolah. Di kelas, kami berbagi tugas. Kami semua dibagi untuk mewawancarai anak-anak, kecuali Nathaniel Christian, dia bertugas mendokumentasikan kegiatan. Kami sempat mengalami kesulitan, karena beberapa anak tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami berikan, tetapi sebelumnya kami pernah bertanya ke pihak TFI kalau untuk anak SD dan mereka tidak bisa menjawab dikosongkan saja. Akhirnya setelah mengalami sedikit kendala, kamipun selesai mewawancarai anak-anak setelah kurang lebih menghabiskan waktu sejam. Setelah itu kelompok kami berfoto bersama anak-anak.

Wawancara anak-anak sudah selesai. Kelompok kami langsung kembali menuju ruang kepala sekolah untuk mendata data verifikasi 8355, validasi pendidikan, dan form evaluasi kegiatan. Kami mencocokan data verifikasi 8355 sekolah dan dinas. Ternyata ada 2 anak (yang satu kelas 2 dan satunya lagi kelas 5) yang ada didata sekolah tetapi tidak terdata di 8355 dari dinas. Setelah kita Tanya dengan operator KJPnya katanya mungkin anak tersebut sudah lulus makanya tidak terdaftar di dinas.
Lalu kelompok kami juga ada yg mewawancarai pihak sekolah tentang validasi pendidikan. Lalu meminta isi form evaluai kegiatan. Setelah itu semua sudah beres, form ditandatangani sekolah dan cap sekolah. Sekitar pukul 12.00 kelompok kami berpamitan.

C. Metode yang Digunakan

Anak-anak ini terlihat lelah, karena saat kelompok kami wawancarai sudah mulai siang. Maka saat kami mewawancarai anak-anak, bertanya secara santai, seru, dan semangat agar anak-anak juga tidak bosan ketika dilontarkan pertanyaan-pertanyaan. Ada juga yang menggambar di papan tulis, sebagai media penghibur lainnya. Sesekali kami yang melontarkan pertanyaan, bertanya tentang kehidupan mereka, serunya kehidupan mereka, atau apa yang telah mereka pelajari hari itu agar lebih mudah berinteraksi. Tentunya kami juga bertanya secara halus sekali, karena mereka masih kecil.

D. Pengukuran Kinerja Yang Sudah Digunakan
Survey eksternal: Kami mewawancari anak-anak yang bersangkutan. Kebanyakan dari mereka masih sangatlah kecil dan tidak mengerti banyak hal, dalam hal ini kami membantu memancing mereka untuk menjawab pertanyaan. Dengan itu kami bisa mengukur jika seorang anak berbohong dalam menjawab pertanyaan. Tetapi kami yakin betul bahwa anak sd tidaklah pandai dalam menutupkan sesuatu, terutama kelas 1 sampai 3 sd.

Survey Internal: Selain kepada pihak yang bersangkutan dalam menerima kjp, kami juga melakukan beberapa wawancara dan bincang-bincang bersama beberapa pihak. Terutama pada guru yang bertugas saat itu. Dengan guna agar kita lebih mengetahui hal yang tidak terduga dan secara spesifik dengan pihak ke 3. Dan seterusnya kami juga melakukan beberapa pengamatan dan penelitian terhadap sikap dan perilaku kepala sekolah yang ada. Dengan hasil baik dan memuaskan. Dan kelompok kami juga telah membagi tugas dan menjalankan tugasnya dengan maksimal.

Form data verifikasi 8355


Form evaluasi

Penutup 

Kesimpulan dari kegiatan kami dalam mendata KJP di SD Kebayoran Lama 07 Pagi adalah sekolah ini tidak memiliki masalah atau miskom dengan pihak dinas. Pendataan yang cukup dan tertata, serta penerimaan mahasiswa yang cukup baik. Dan dalam tugas ini, kami yang ditugaskan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu dan meningkatkan mutu program kerja dari pemerintah turut bahagia karena bisa menjadi bagian darinya.

Beragam sekali bentuk dan ciri-ciri anak yang terdapat di sd kebayoran lama 07, dari yang mengaku kesulitan hingga yang biasa-biasa saja, yang kami bisa pelajari dari mereka adalah keterbukaan sikap anak yang tidak malu untuk mengungkapkan rasa kesulitannya dan mengharapkan perubahan baru yang lebih optimal. Sehingga membuat kami terbukaan dan terus rendah hati dalam tugas melayani masyarakat.

                  Kedepannya kami berharap dengan adanya bantuan kjp ini tidak adanya kesalah pahaman dan penyalah gunaan KJP karena sudah dimudahkan. Transparansi sangat dibutuhkan disini, dan pentingnya ini untuk semakin meningkatkan mutu kerja dan kualitas pemerintahan. Dan saran kami bahwa lebih diperhatikan kembali untuk penerapan kjp hingga pelosok kampung Jakarta. Karena tidak semua yang kesulitan bersekolah berada di tengah ibu kota. Dan mendorong semangat anak-anak untuk bersekolah dan mendapat imu bukan dengan dorongan uang yang diberikan, lebih menjadikan anak Jakarta berkualitas dan berpendidikan.





No comments:

Post a Comment